Tugas Mandiri Kimia X

Berikut ini Tugas Mandiri yang harus dikerjakan oleh siswa, jawaban harus dikirim melalui e-mail : purbaya_i@yahoo.co.id

1. Model Atom Mulai dari model atom John Dalton sampai dengan model atom modern

2. Partikel Dasar  Partikel dasar terdiri dari proton, elektron dan netron

3. Sistem Periodik Unsur    Penyusunan unsur unsur dalam bentuk tabel dimuylai oleh Dobereiner, Newland, Mendeleev dan Lothar Meyer

4. Isotop, Isobar, Isoton  Beberapa atom ada yang mempunyai jumlah proton yang sama, jumlah netron yang sama, tetapi ada juga yang jumlah proton dan netronnya yang sama.

5. Konfigurasi Elektron Elektron pada saat mengililingi inti beredar pada lintasan-lintasan tertentu. Jumlah maksimal elektron pada tiap kulit adalah tertentu dan khas

6. Klasifikasi Unsur Sifat periodik unsur merupakan sifat sifat unsur  yang khas dalam satu golongan dan perioda

Silahkan download setiap tugas. Anda isi kolom yang tersedia dengan menggunakan kalimat sendiri. Anda tidak mengirimkan jawaban hanya dengan printout dari web saja, tetapi harus sudah diedit. Tugas mandiri ini dapat dikirimkan satu persatu, tidak perlu sekaligus….. Waktu anda sampai Tanggal 7 Syawal 1432 H, karena Tugas ini adalah tugas yang anda harus kerjakan selama Bulan Ramadhan 1432 H.

Anda yang telah mengiirimkan e-mail tetapi isinya tidak sesuai dengan ketentuan, silahkan mengirim e-mail kembali. Terima kasih

‘ SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1432 H. MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN ”

TUGAS SEMESTER 2

Kerjakan di Buku Tugas. Silahkan kerjakan di rumah. Tugas anda adalah menjelaskan hasil nelajar di rumah. Apabila pada waktu tatap muka di kelas ternyata anda tidak melaksanakan kewajiban, maka anda dapat mengerjakan semua tugas di luar kelas.

Menghitung jumlah partikel

1. Dalam 0,1 mol H2SO4, tentukan:

a. jumlah partikel H2SO4

b. jumlah atom H, S, dan O

c. jumlah ion H+ dan ion SO42–

2. Hitunglah jumlah molekul urea yang terkandung dalam 20 mol urea!

3. Dalam 0,75 mol NH3, tentukan:

a. jumlah molekul NH3

b. jumlah atom N dan H

4. Hitunglah banyaknya mol besi yang mengandung 4,816 × 10 atom besi!

5. Hitunglah banyaknya mol air yang mengandung 3,01 × 1022 molekul air!

6. Hitunglah banyaknya mol aluminium yang mengandung 500.000 atom aluminium!

7. Dalam 10 mol senyawa ion Na2CO3, hitunglah banyaknya ion Na+ dan CO32–!

8. Dalam 5 mol C6H12O6, hitunglah banyaknya atom C, H, dan O!

9. Hitunglah banyaknya mol kapur CaCO3 yang mengandung 3,612 × 1023 molekul CaCO3!

10.Hitunglah banyaknya mol CO2 yang mengandung 1,204 × 1018 molekul CO2!

 

Menghitung massa molar

1. Hitunglah massa dari:

a. 0,5 mol barium (Ar Ba = 137)

b. 5 mol belerang (Ar S = 32)

c. 2,5 mol K2SO4 (Ar K = 19, S = 32, dan O = 16)

d. 0,3 mol CO2 (Ar C = 12 dan O = 16)

e. 10 mol K2Cr2O7 (Ar K = 39, Cr = 52, dan O = 16)

2. Hitunglah banyaknya mol dari:

a. 8 gram H2 (Ar H = 1)

b. 800 gram CaCO3 (Ar Ca = 40, C = 12, dan O = 16)

c. 232 gram Mg(OH)2 (Ar Mg = 24, O = 16, dan H = 1)

d. 158 gram KMnO4 (Ar K = 39, Mn = 55, dan O = 16)

e. 478 gram CHCl3 (Ar C = 12, H = 1, dan Cl = 35,5)

3. Tentukan Ar perak jika 5 mol perak massanya 540 gram!

4. Tentukan Ar emas jika 2 mol emas mempunyai massa 394 gram!

Menghitung jumlah volume

1. Tentukan volume dari 0,25 mol gas oksigen pada suhu 27 °C dan tekanan 1 atm!

2. Tentukan volume dari 5 mol gas karbon dioksida pada keadaan standar (STP)!

3. Berapakah volume dari 0,75 mol gas belerang yang diukur pada suhu dan tekanan

yang sama pada saat 3 mol gas nitrogen volumenya 12 liter?

4. Berapakah volume dari 2,5 mol gas nitrogen dioksida pada keadaan kamar (RTP)?

5. Tentukan volume dari 0,6 mol gas hidrogen yang diukur pada:

a. keadaan standar (STP)

b. keadaan kamar (RTP)

c. suhu 28 °C dan tekanan 1 atm

d. suhu dan tekanan yang sama pada saat 2 mol gas karbon monoksida volumenya 25    liter

 Selamat Belajar

36 responses to “Tugas Mandiri Kimia X

  1. pak saya isinya lewat PDF editor
    jadi langsung isi kolomnya gak di edit dulu, gak papa pak?
    soalnya MS Officenya lagi gak jalan

  2. NAMA : NIDA KHAULAH
    KELAS : X-5
    NO HP : 087825390362

    uji kompetensi A
    1. C
    2. E
    3. C
    4. E
    5. A
    6. B
    7. B
    8.A
    9. D
    10. C
    11. A
    12. B
    13.C
    14. B
    15. A
    16. E
    17. A
    18. A
    19. C
    20. D
    21. D
    22. A
    23. C
    24. B
    25. C
    26. D
    27. E
    28. B
    29. C
    30. A

    uji kompetensi 2

    1. B
    2. D
    3. D
    4. E
    5. D
    6. A
    7. B
    8. D
    9. A
    10. B
    11. C
    12. A
    13. E
    14. B
    15. B
    16. B
    17. D
    18. D
    19. B
    20. A
    21. B
    22. D
    23. B
    24. A
    25. A
    26. C
    27. B
    28. C
    29. B
    30. D
    31. B
    32. A
    33. B
    34. B
    35. A

    B.JAWABLAH SOAL SOAL DI BAWAH INI DENGAN SINGKAT DAN TEPAT

    (1) . (A) “Pembetulan beberapa massa atom
    Berdasarkan sistem Mendeleyev, Mendeleyev mampu melakukan pembetulan beberapa massa atom yang telah disepakati sebelumnya.
    & Mampu meramalkan adanya unsur baru dan sifat-sifat unsur tersebut
    Pada saat ditemukan sistem Mendeleyev hanya dikenal sekitar 65 unsur
    (B).kelemahannya adalah
    terdapat unsur unsur yang memiliki massa lebih besar berada disebelah kiri dari atom yang massanya lebih kecil misalkan:Te dengan massa atom 28 terletak disebelah kiri Iodin dengan massa 127

    (2) (A) berdasarkan pengamata terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusunmenurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut priode daftar periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872.
    (B) golongan adalah Lajur vertikal
    sedangkan periodik adalah SEBUAH SUSUAN PD TABEL

    (3) (A)
    (B) ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan seperti elektron atau lainnya dan afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam … Dalam satu golongan
    (C)
    (4) 1 . 9F
    2 . 15P
    3 . 19K
    (5) A” Pandangan Democritus tentang atom ( atomos = tak dapat dibagi )
    B” Rutherford sinar alfa
    C” tata surya

  3. 1. Model Atom Dalton
    John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust).
    Teori yang diusulkan Dalton:

    Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
    Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
    Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
    Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
    Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti ada tolak peluru. Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat menghantarkan listrik, padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.

    2.a. Elektron ( )

    Tahun 1838, Michael Faraday mengemukakan bahwa atom memupnyai muatan listrik. Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan listrik dan menyala terang pada tekanan rendah dan tegangan tinggi.

    Tahun 1858, Heinrich Geissler dan Julius Plucker membuat percobaan dengan mengunakan dua plat logam. Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang bermuatan negatif disebut katode. Kedua plat kemudian ditempatkan dalam tabung gelas yang dihampakan, dimana kemudian kedalamnya dimasukkan gas bertekanan rendah. Ketika dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari katodemenuju anode. Sinar itulah yang disebut sinar katode.

    Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan partikel sinar katode dengan nama elektron. Selanjutnya pada tahun 1897, Joseph John Thomson mengganti katode yang digunakan Geissler dan Plucker dengan berbagaimacam logam yang ternyata menghasilkan sinar katode yang sama. Hal ini membuktikan bahwa memang betul bahwa elektron merupakan partikel penyusun atom. J.J Thomson juga berhasil menemukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron yaitu C g-1. Hasil eksperimen Thomson ditindaklanjuti oleh Robert Andrew Millikan pada tahun 1908 yang dikenal dengan Model Percobaan Tetes Minyak Millikan, yang berhasil menemukan muatan elektron yaitu sebesar 1,6.10-19 Coulumb.

    Berdasarkan ekperimen tersebut di atas, maka massa elektron (m) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

    maka

    Massa elektron (m) =

    = 9,11.10-28 g

    Sehingga massa elektron adalah 9,11.10-28 gram, harga ini kira-kira massa atom hidrogen.

    Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui beberapa sifat sinar katode yaitu sebagai berikut :

    1) Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati listrik bertegangan tinggi.

    2) Berjalan dalam garis lurus

    3) Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas

    4) Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet

    5) Memiliki sifat cahaya dan sifat materi

    6) Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode.

    b. Proton ( )

    Tahun 1886, Eugene Goldstein membuat percobaan yang sama seperti yang dilakukan J.J Thomson, tetapi dengan memberi lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas hidrogen. Dari percobaan ini didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif (dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif) yang disebut sinar anode. Sinar anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton.

    Beberapa sifat sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :

    1) Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet

    2) Merupakan radiasi partikel

    3) Bermuatan positif

    4) Bergantung pada jenis gas dalam tabung

    Apabila muatan proton adalah 1,6022.10-19 C, maka massa proton dapat ditentukan sebagai berikut :

    maka

    Massa proton (m) =

    = 1,6726.10-24 g

    Sehingga massa proton adalah 1,6726.10-24 gram, harga ini kira-kira 1.836 x massa elektron = 1,007276

    c. Neutron ( )

    Tahun 1932, James Chadwick melakukan ekperimen/percobaan dengan menembakkan partikel alfa (a) pada lempeng berilium (Be), ternyata setelah ditembakkan dengan partikel tersebut, berilium memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel inti yang massanya sama dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri nama sebagai neutron. Proton dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal dengan istilah nukleon.

    3. 1. Triade Dobereiner
    Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner mempelajari sifat-sifat beberapa unsur yang sudah diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat di antara beberapa unsur, lalu mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut kemiripan sifatnya. Ternyata tiap kelompok terdiri dari tiga unsur sehingga disebut triade. Apabila unsur-unsur dalam satu triade disusun berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka unsur kedua merupakan rata-rata dari sifat dan massa atom dari unsur pertama dan ketiga.

    2. Teori Oktaf Newland
    Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newland menyusun daftar unsur yang jumlahnya lebih banyak. Susunan Newland menunjukkan bahwa apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka unsur pertama mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newland ini dinyatakan sebagai Hukum Oktaf Newland.

    Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) belum ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan Ramsay pada tahun 1894. Unsur gas mulia yang pertama ditemukan ialah gas argon. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang rendah.

    3. Sistem Periodik Mendeleev
    Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem periodik ini merupakan hasil karya dua ilmuwan, Dmitri Ivanovich Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka berkarya secara terpisah dan menghasilkan tabel yang serupa pada waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869, dan tabel periodik Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869.

    Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia dianggap sebagai penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai sistem periodik unsur pendek. Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik Mendeleev pertama kali diterbitkan dalam jurnal ilmiah Annalen der Chemie pada tahun 1871.
    4. ISOBAR • Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor massa yang sama. Adanya isotop yang membuat adanya isobar. Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah netron sama tetapi jumlah protonnya berbeda. Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, bahwa neutron adalah selisih antara nomor massa dengan nomor atom; maka isoton tidak dapat terjadi untuk unsur yang sama.

    5 . KONFIGURASI ELEKTRON
    Percobaan-percobaan selanjutnya mengenai model atombertujuan untuk mengetahui bagaimana partikal-partikelpenyusun atom tersebut tersusun dalam suatu atom. Menurutmodel atom mekanika kuantum, elektron berada dalam orbital.Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampirsama membentuk kulit atom. Susunan kulit-kulit atom ini miripdengan
    model atom Niels Bohr
    .Bohr melalui percobaannya tentang spektrum atomhidrogen berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerahsekitar inti atom. Menurut model atom Bohr, elektron-elektron mengelilingi inti padalintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom atau tingkat energi. Kulit yang ditempatielektron bergantung pada energinya. Tingkat energi paling rendah ialah kulit atom yangterletak paling dalam atau paling dekat dengan inti, makin ke luar makin besar nomorkulitnya dan makin besar tingkat energinya

    6 . a. Keperiodikan sifat oksida

    Oksigen dapat membentuk senyawa (oksida) dengan hampir semua unsur, kecuali beberapa gas mulia. Inilah alasan mengapa oksigen awalnya digunakan sebagai standar massa atom. Ketika prosedur untuk menentukan massa atom belum disepakati secara penuh, saat itu lebih nyaman digunakan ”ekuivalen”, yakni kuantitas zat yang tepat bereaksi dengan sejumlah tertentu oksigen. Bahkan hingga kini, membandingkan sifat oksida sama pentingnya dengan membandingkan sifat unsur-unsurnya.

    Sebagian besar kalor pembentukan oksida, yakni kalor reaksi saat unsur bereaksi dengan oksigen, besar dan negatif. Hal ini mengindikasikan bahwa paling tidak ada satu oksida stabil. Hanya terdapat beberapa oksida yang memiliki nilai kalor pembentukan positif, yakni oksida halogen atau gas mulia.

    Untuk meyakinkan apakah nilai ini menunjukkan keperiodikan, kalor reaksi unsur dengan sejumlah tertentu (8 g) oksigen (bukan kalor reaksi per mol) diperhatikan. Representasi nilai kalor reaksi ini secara skematik yang diberikan di gambar 5.4. Untuk semua periode, nilai absolut kalor pembentukan cenderung menurun ketika nomor atom meningkat.

    Akan lebih mudah mengklasifikasikan oksida berdasarkan keasaman dan kebasaannya karena hampir semua oksida bersifat asam atau basa. Klasifikasi ini juga akan membantu pemahaman bab 9 yakni pembahasan asam dan basa dibahas.

    Produk reaksi antara oksida dan air biasanya memiliki gugus hidroksi. Sebagaimana akan didiskusikan nanti, banyak oksida bersifat asam bahkan bila oksida-oksida ini tidak memiliki hidrogen. Dalam hal produk reaksi antara oksida asam dan air, hidrogen dari gugus hidroksi cenderung terdisosiasi menjadi proton. Jadi, asam yang mengandung hidrogen asam terikat pada oksigen disebut asam okso. Di pihak lain, produk reaksi antara oksida basa dan air dinamai dengan hidroksida yang mengandung gugus hidroksi yang cenderung terdisosiasi sebagai ion hidroksida OH¯.

    Oksida logam alkali atau alkali tanah kurang lebih akan larut dalam air dan menunjukkan sifat basa. Natrium oksida Na2O adalah cntoh khas oksida basa. Jadi,

    Na2O(s) + H2O → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq) (5.5)

    (aq) menunjukkan bahwa spesi ini ada dalam larutan dalam air. Bahkan bila oksida ini sedikit larut dalam air, oksida ini tetap basa bila bereaksi dengan air.

    Oksida unsur-unsur golongan 13 reaktif baik pada asam dan basa dan dinamai dengan oksida amfoter. Contoh yang terbaik adalah Al2O3.

    Al2O3 + 6HCl → 2AlCl3 + 3H2O (5.6)

    Al2O3 + 2NaOH + 3H2O → 2Na[Al(OH)4]2 (5.7)

    Sebagian besar oksida non logam bersifat asam. Kekuatan asamnya meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode dalam tabel periodik. Dengan kata lain, keasaman menjadi lebih kuat dengan meningkatnya sifat non logamnya. Sebagaimana unsur golongan 14, karbon memiliki dua oksida, CO dan CO2, dan keasaman CO2 lemah (H2CO3 adalah asam lemah). Oksida karbon berwujud gas tetapi oksida silikon dan unsur-unsur di bawahnya berwujud padat. SiO2 tidak larut dalam air, tetapi oksida ini bersifat asam karena bereaksi dengan basa.

    SiO2 + 2NaOH → Na2SiO3 + H2O (5.8)

    Sebaliknya, banyak oksida golongan 15 dan 16 larut dalam air. SO3 dan P4O10 adalah oksida asam karena oksida ini bereaksi dengan air menghasilkan proton. Untuk unsur-unsur, ada beberapa oksida yang berkaitan dengan beberapa bilangan oksidasi. Ada dua oksida belerang dengan bilangan oksidasi +4 dan +6. Contoh khasnya adalah oksida nitrogen. Di Tabel 5.8, sederet oksida nitrogen dan hidridanya didaftarkan. Oksida-oksida ini akan didiskusikan lebih lanjut nanti.

    Tabel 5.8 Bilangan oksidasi berbagai oksida nitrogen.
    Bilangan oksidasi Senyawa Rumus Lewis
    -3 Amonia
    -2 Hidrazin
    -1 Hidroksilamin
    0 Nigtrogen
    1 Dinitrogen oksida
    2 Nitrogen oksida
    3 Dinitrogen dioksida
    4 Asam nitrat

    Bila suatu unsur memiliki lebih dari satu oksida, oksida dengan bilangan oksidasi lebih tinggi memiliki keasaman yang lebih besar daripada yang berbilangan oksidasi lebih rendah. Untuk belerang, SO2 (asam oksonya; H2SO3) adalah asam lemah tetapi SO3 (H2SO4) adalah asam kuat. Keasaman oksida khlorin meningkat dengan urutan sebagai yang ditunjukkan berikut ini.

    Cl2O (HClO) 2O3 (HClO2) 2O5 (HClO3) 2O7 (HClO4)

    Keasaman Cl2O (HClO) adalah asam sangat lemah sementara Cl2O7 (HClO4) adalah asam kuat.

    Tabel 5.9 memberikan oksida dengan bilangan oksidasi tertinggi diantara unsur golongan utama dan kepriodikan keasaman/kebasaan. Catat bahwa oksida amfoter terletak di sudut atas kiri ke sudut kanan bawah tabel periodik.
    b. Keperiodikan sifat hidrida

    Sebagian besar unsur golongan utama menghasilkan hidrida ketika bereaksi dengan hidrogen, tetapi kestabilan hidridanya bergantung pada letak unsur dalam tabel periodik. Hidrida unsur golongan 1 dan 2 yang elektropositif dan unsur golongan 16 dan 17 yang elektronegatif bersifat stabil, sementara hidrida golongan 13, 14, dan 15 unsur logam berat kadang sukar disintesis.

    Tabel 5.9 Keasaman dan kebasaan oksida unsur golongan utama.

    Hidrida unsur logam alkali dan logam alkali tanah adalah kristal tak berwarna, dan dengan elektrolisis lelehan hidrida akan dihasilkan hidrogen di anoda. Fakta ini menyarankan bahwa hidrida logam ini, misalnya natrium hidrida, ada sebagai Na+H¯, sebagai kristal mirip garam. Semua hidrida ini adalah basa kuat.

    Beberapa unsur golongan 13 dan 14 memiliki lebih dari satu hidrida. Misalnya, hidrida karbon tidak hanya metana CH4, tetapi juga karbena CH2, walaupun sukar mengisolasi CH2 sebab ketakstabilannya yang terlalu besar. Semua hidrida unsur golongan 14 termasuk metana adalah molekul kovalen. Dari kiri ke kanan dalam tabel periodik, karakter kovalen hidrida menurun dan karakter ioniknya meningkat. Ikatan O-H dalam air dan ikatan Cl-H dalam hidrogen khlorida, misalnya, dianggap polar, dan berdisosiasi di air menghasilkan H+. Sebaliknya, keasaman metana bisa diabaikan.

    Umumnya hidrida unsur golongan utama adalah molekul, hidrida jenis ini memiliki titik didih dan titik lelh yang khas, dan menunjukkan keperiodikan. Namun, hidrida unsur periode 2 tidak terlalu berperilaku seperti itu. Misalnya, titik didihnya jauh lebih besar daripada hidrida unsur periode ke3 (gambar 5.5).

    Karena titik didih hidrida unsur periode ke-3, dan selanjutnya, semakin tinggi dan menunjukkan keperiodikan, jelas sifat hidrida unsur periode ke-2 merupakan kekecualian. Dikenali dengan baik bahwa pembentukan ikatan hidrogen di hidrida unsur periode ke-2 merupakan alasan hal ini. Ikatan hidrogen terjadi dalam senyawa yang memiliki ikatan antara hidrogen dan unsur elektronegatif. Ikatan H-X terpolarisasi menjadi H+-X¯. Interaksi tarikan antara dipol yang terbentuk adalah gaya dorong ikatan hidrogen.

    Sifat-sifat fisik seperti titik didih dan titik leleh sedikit banyak menunjukkan keperiodikan. Di antara unsur yang ada dalam golongan yang sama, keperiodikan ini kadang jelas. Misalnya, di antara halogen perubahan unsur dari gas menjadi cair, dan dari cair menjadi padat. Perubahan ini tidak harus seragam. Nitrogen adalah gas, tetapi fosfor dan unsur lain adalah padat. Jelas terlihat ada ketidakkontinyuan di sini.

    NAMA : TARI NURJUWITA
    KELAS : X_2

  4. (A)ku akan selalu men(C)intai mu meski (C)intamu padaku b(E)rtepuk sebelah tangan. Tetapi aku akan selalu men(C)intai (D)eng(A)n tulus , tetapi jangan lah engkau mengkhianati (C)intaku ini karena akan s(S)ngat sakit hati ku ini saat kamu (B)isa m(E)mbuat ku han(C)ur (D)an terpuruk pa(D)a r(A)sa (C)inta yang mendalam padamu duhai kekasihku dan pujaanku . karena tuhan telah mem(B)uatku sangat jatuh cinta padamu (B)unga hidupku dan p(E)rmata dalam belaian

Tinggalkan Balasan ke alda X-9 Batalkan balasan